- Back to Home »
- kuliner blitar »
- Warung Mak Ti
Posted by : Ambon Jrc
May 9, 2013
Blitar
merupakan sebuah kota kecil yang cukup tenang dan berada di jalur
tengah, dalam artian kotanya tidak terlalu cepat berkembang tapi juga
bukan merupakan kota yang tertingggal. Dari beberapa informasi yang Saya
terima dari beberapa sumber, sekarang ini pemerintah kota Blitar
bersama beberapa lembaga terkait sedang mengadakan pembenahan dan
pengembangan dalam bidang kepariwisataan
. Seperti pembukaan Istana
Gebang untuk umum, pelestarian Agro Wisata hingga pengembangan Kampung
Wisata. Terlepas dari semua itu, keberadaan Saya di Kota Blitar kali ini
yaitu untuk menikmati berbagai kuliner khas dari kota ini. Setelah satu
hari sebelumnya berkeliling di Kota Blitar, akhirnya Saya mendapat
rekomendasi untuk mencicipi berbagai menu jenis ikan sungai di Warung
Mak Ti di Desa Nglaos, Jatinom, Kanigoro, Blitar.
Berbekal
dari beberapa petunjuk arah yang Saya terima, pagi itu Saya langsung
berangkat menuju ke warung yang dimaksud. Meskipun lahir dan besar di
Blitar, tapi Saya cukup buta untuk beberapa daerah yang termasuk ke
dalam wilayah Blitar. Perjalanan pun Saya mulai dari pertigaan
Bendogerit ke arah Selatan (dari arah Malang) sampai melewati kompleks
Yonif 511 dan bertemu dengan sebuah Sekolah Dasar Negeri Jatinom 01 di
Jalan Satria Jatinom, Kanigoro. Tepat di sebelah SDN tersebut ada
pertigaan dengan sebuah papan kecil yang mengarah ke Warung Mak Ti.
Setelah belok dan melewati area pemakaman dan jembatan, pada perempatan
pertama belok ke kanan (Selatan) dan lurus terus sekitar ±1100 meter
atau sampai ke ujung jalan. Di sana juga sudah ada papan nama yang
mengarahkan menuju Warung Mak Ti, setelah berjalan beberapa metar,
akhirnya sampai juga di Warung Mak Ti yang ada di sebelah kanan jalan.
Warung
Mak Ti ini cukup luas dan sederhana dengan area parkir yang cukup
memadai, ada beberapa meja panjang lengkap dengan kursinya tertata rapi
di dalam warungnya. Mungkin lebih dari 60 pengunjung bisa tertampung di
warung ini baik di dalam maupun di luar ruangan. Di sini makanannya
disajikan dengan sistem prasmanan, jadi kita tinggal mengambil sendiri
nasi, sayur dan lauk-pauknya sesuai dengan selera. Di dalam sebuah ruang
di samping tempat makan, panci-panci besar berisi aneka sayur lodeh dan
lauk-pauk sudah tertata rapi di atas meja. Seperti lodeh rebung,
tahu-tempe, daun singkong, urap, sambal goreng tempe, tumis lompong,
ayam goreng, jendil goreng, kutuk goreng, bader dan beberapa lauk dan
sayur lodeh yang lainnya.
Melihat
sajian yang beraneka seperti ini sempat membuat bingung ingin memilih
yang mana, akhirnya Saya memutuskan untuk mengambil tumis lompong, urap
daun pepaya dan salah satu jenis ikan sungai goreng. Kalau dilihat
bentuknya, ikan ini seperti uceng dengan ukurannya yang tidak terlalu
kecil, tidak lupa Saya juga menambahkan sedikit kuah dan sambal hijau.
Setelah mengambil makanan sendiri, untuk minumannya kita bisa memesan di
ruang sebelah yang menyediakan beberapa minuman khas warung makan pada
umumnya. Rasanya memang benar-benar seperti masakan khas rumah ala
pedesaan, menu ini sangat jarang bisa ditemukan di kota lain. Tumis
lompongnya gurih dengan sedikit rasa manis, kalau tidak bisa mengolah
sayur jenis ini, biasanya bisa menjadi gatal-gatal setelah dimakan.
Untuk bumbu urapnya pas, tapi sayangnya masih ada sedikit rasa pahit
yang tersisa dalam daun pepayanya. Ikan sungai yang gurih dan renyah,
semakin melengkapi menu sarapan di pagi ini. Awalnya Saya hanya iseng
saja waktu mengambil sambal hijaunya (karena kurang suka dengan sambal
hijau), tapi setelah dimakan ternyata sambalnya juga tidak kalah nikmat,
tidak ada rasa langu yang biasa terasa ketika menikmati sambal hijau.
Selain
untuk pembelian di tempat, Mak Ti juga melayani pembelian untuk dibawa
pulang meskipun hanya membeli sayur lodeh atau lauknya saja. Untuk
pembelian take away tidak dibandrol secara khusus, semua tergantung
kepada pembelinya mau membeli berapa ribu rupiah. Dulunya Warung Mak Ti
ini hanya sebuah warung kecil di emperan yang berdiri pada tahun
2000-an. Namun karena masakannya terkenal enak dan juga murah, sekarang
ini Warung Mak Ti menjadi seluas sekarang. Dalam sehari saja warung ini
membutuhkan ±1 kwintal jenis ikan sungai untuk memenuhi permintaan para
pengunjungnya. Biasanya warung ini sudah mulai buka sejak pukul 6 pagi
sampai pukul 10 malam setiap harinya.
Sumber foto : koleksi www.wisatakuliner.com
Specifications
- Menu Andalan: Nasi Campur (Rp. 6.000 – Rp. 14.000)
- Jam Buka: 06.00 - 22.00
- Alamat Lokasi: Desa Nglaos, Jatinom, Kanigoro, Blitar Telp. 085736577383